Kamis, 12 Januari 2017

(Tugas 4 ) E-GOVERNMENT DAN PERKEMBANGANNYA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perkembangan  teknologi Internet sudah mencapai perkembangan yang sangat pesat pada perkembangan ”E-government” di IndonesiaAplikasi Internet sudah digunakan untuk e-commerce dan berkembang kepada pemakaian
aplikasi Internet pada lingkungan pemerintahan yang dikenal dengan e-government. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah berlomba-lomba membuat aplikasi e-government.
Pengembangan aplikasi e-government memerlukan pendanaan yang cukup besar sehingga diperlukan kesiapan dari sisi sumber daya manusia aparat pemerintahan dan kesiapan dari masyarakat. Survei di beberapa negara menunjukkan bahwa ada kecenderungan aparat pemerintah untuk tidak melaksanakan kegiatan secara online, karena mereka lebih menyukai metoda pelayanan tradisional yang berupa tatap langsung, surat-menyurat atau telepon.
Kita harus belajar dari penyebab-penyebab kegagalan e-government di sejumlah negara yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: ketidaksiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana teknologi informasi, serta kurangnya perhatian dari pihak-pihak yang terlibat langsung.
E-government adalah penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif, serta memberikan pelayanan yang transparan dan memuaskan kepada masyarakat. Semua organisasi pemerintahan akan terpengaruh oleh perkembangan e-government ini.
Untuk itu penulis mencoba memaparkan perkembangan e- government di Indonesia, serta menyampaikan kendala-kendala yang ada pada penerapan e-government di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembahasan ini yaitu:
1.      Apa itu E-Government?
2.      Bagaimana perkembangan e-government di Indonesia?
3.      Apa saja kendala yang terdapat pada perkembangan e-government di Indonesia?
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk:
1.    Mempelajari dan memahami E-Government.
2.    Mempelajari dan memahami perkembangan e-government di Indonesia.
3.    Mempelajari dan mencari solusi dari kendala yang terdapat pada perkembangan e-government di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian E-Government
E-government adalah tentang penyampaian informasi pemerintah dan penyelenggaraan pelayanan secara online melalui internet atau alat digital lainnya (Lihat: West, 2004). Sedangkan menurut Holmes (2000), E-Gov didefinisikan sebagai “Kegunaan Teknologi Informasi untuk memberikan/menyajikan pelayanan kepada publik dengan lebih nyaman, berorientasi pada konsumen, mengefektifkan biaya, dan secara keseluruhan merupakan cara yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan penulis lain (Fang, 2002; Seifert and Bonham, 2004) mendefinikan E-government merupakan sebuah cara bagaimana pemerintah menggunakan teknologi informasi khususnya aplikasi internet berbasis web, untuk menyediakan akses yang mudah terhadap informasi pemerintah dan menyediakan pelayanan publik, juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan, serta melakukan transformasi hubungan antara pejabat publik dengan penduduk dan juga bisnis.
E-Government  dapat diaplikasikan pada legislatifyudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis.
Secara garis besar dari definisi-definisi yang beredar mengenai E-Gov dapat disimpulkan bahwa E-Gov mempunyai beberapa penekanan penting yaitu pada:
a.       adanya pemanfaatan teknologi informasi (Internet, WAN, Mobile Computing dll).
b.      adanya tujuan untuk meningkatkan layanan kepada publik yaitu dengan adanya pelayanan umum secara online (Online Public Services).
c.       adanya tujuan untuk melakukan transformasi hubungan antara agen pemerintah dengan penduduk, bisnis ataupun dengan unit pemerintah lainnya.
E-government dapatlah digolongkan dalam empat tingkatan:
1.      Tingkat pertama adalah pemerintah mempublikasikan informasi melalui website.
2.      Tingkat kedua adalah interaksi antara masyarakat dan kantor pemerintahan melaui e-mail.
3.      Tingkat ketiga adalah masyarakat pengguna dapat melakukan transaksi dengan kantor pemerintahan secara timbal balik.
4.      Level terakhir adalah integrasi di seluruh kantor pemerintahan, di mana masyarakat dapat melakukan transaksi dengan seluruh kantor pemerintahan yang telah mempunyai pemakaian data base bersama.

2.2 Manfaat E-Government
Disamping prestasi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik sejak reformasi, tentunya penerapan e-government ini dapat memberikan tambahan manfaat yang lebih kepada masyarakat:
  1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara;
  2. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Governance di pemerintahan (bebas KKN);
  3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari;
  4. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan;
  5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada; dan
  6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.

2.3 Perkembangan E-Government di Indonesia
E-Gov di Indonesia mulai dilirik sejak tahun 2001 yaitu sejak munculnya Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tgl. 24 April 2001 tentang Telematika (Telekomunikasi, Media dan Informatika) yang menyatakan bahwa aparat pemerintah harus menggunakan teknologi telematika untuk mendukung good governance dan mempercepat proses demokrasi. Namun dalam perjalanannya inisiatif pemerintah pusat ini tidak mendapat dukungan serta respon dari segenap pemangku kepentingan pemerintah yaitu ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi yang belum maksimal.
Berdasarkan data yang ada, pelaksanaan E-Government di Indonesia sebagian besar barulah pada tahap publikasi situs oleh pemerintah atau baru pada tahap pemberian informasi, dalam tahapan Layne & Lee baru masuk dalam Cataloguing. Data Maret 2002 menunjukkan 369 kantor pemerintahan telah membuka situs mereka. Akan tetapi 24% dari situs tersebut gagal untuk mempertahankan kelangsungan waktu operasi karena anggaran yang terbatas. Saat ini hanya 85 situs yang beroperasi dengan pilihan yang lengkap. (Jakarta Post, 15 Januari 2003). Indikator lainnya adalah penestrasi internet baru mencapai 1,9 juta penduduk atau 7,6 persen dari total populasi Indonesia pada tahun 2001. Pada tahun 2002 dengan 667.000 jumlah pelanggan internet dan 4.500.000 pengguna komputer dan telepon, persentasi penggunaan internet di Indonesia sangatlah rendah. (Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia/APJII).
Pada tahun 2003, di era Presiden Megawati Soekarno Putri, Pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang lebih fokus terhadap pelaksanaan E-Gov, melalui Instruksi Presiden yaitu Inpres Nomor 3 tahun 2003. Inpres ini berisi tentang Strategi Pengembangan E-gov yang juga sudah dilengkapi dengan berbagai Panduan tentang e-gov seperti: Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah; Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik Pemerintah; Pedoman tentang Penyelenggaraan Situs Web Pemda; dan lain-lain. Demikian pula berbagai panduan telah dihasilkan oleh Depkominfo pada tahun 2004 yang pada dasarnya telah menjadi acuan bagi penyelenggaraan e-gov di pusat dan daerah. Dalam Inpres ini, Presiden dengan tegas memerintahkan kepada seluruh Menteri, Gubernur, Walikota dan Bupati untuk membangun E-government dengan berkoordinasi dengan Menteri Komunikasi & Informasi.
Di lihat dari pelaksanaan aplikasi e-gov setelah keluarnya Inpres ini maka dapat dikatakan bahwa perkembangan pelaksanaan implementasi E-Gov masih jauh dari harapan. Data dari Depkominfo (2005) menunjukkan bahwa hingga akhir tahun 2005 lalu Indonesia baru memiliki:
a)      564 domain go.id;
b)      295 website pemerintah pusat dan pemda;
c)      226 website telah mulai memberikan layanan publik melalui website
d)     198 website pemda masih dikelola secara aktif.
Beberapa pemerintah daerah memperlihatkan kemajuan cukup berarti. Bahkan Pemkot Surabaya sudah mulai memanfaatkan e-gov untuk proses pengadaan barang dan jasa (e-procurement). Beberapa pemda lain juga berprestasi baik dalam pelaksanaan e-gov seperti: Pemprov DKI Jakarta, Pemprov DI Yogyakarta, Pemprov Jawa Timur, Pemprov Sulawesi Utara, Pemkot Yogyakarta, Pemkot Bogor, Pemkot Tarakan, Pemkab Kebumen, Pemkab. Kutai Timur, Pemkab. Kutai Kartanegara, Pemkab Bantul, Pemkab Malang.
Sementara itu dari sisi infrastruktur, layanan telepon tetap masih di bawah 8 juta satuan sambungan dan jumlah warung telekomunikasi (Wartel) dan warung Internet (Warnet) yang terus menurun karena tidak sehatnya persaingan bisnis. Telepon seluler menurut data Depkominfo tersebut telah mencapai 24 juta ss. Meski kepadatan telepon tetap di beberapa kota besar bisa mencapai 11%-25%, kepadatan telepon di beberapa wilayah yang relatif tertinggal baru mencapai 0,2%. Jangkauan pelayanan telekomunikasi dalam bentuk akses telepon baru mencapai 65% desa dari total sekitar 67.800 desa yang ada di seluruh tanah air. Jumlah telepon umum yang tersedia hingga saat ini masih jauh dari target 3% dari total sambungan seperti ditargetkan dalam penyusunan Program Pembangunan Jangka Panjang II dahulu.
Sementara itu jumlah pelanggan dan pengguna Internet masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan total penduduk Indonesia. Hingga akhir 2004 berbagai data yang dikompilasi Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) memberikan jumlah pelanggan Internet masih pada kisaran 1,9 juta, sementara pengguna baru berjumlah 9 juta orang. Rendahnya penetrasi Internet ini jelas bukan suatu kondisi yang baik untuk mengurangi lebarnya kesenjangan digital (digital divide) yang telah disepakati pemerintah Indonesia dalam berbagai pertemuan Internasional untuk dikurangi.
2.4 Kendala
Salah satu kendala utama dalam pelaksanaan e-government adalah kurangnya ketersediaan infrastruktur telekomunikasi. Jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal. Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah. Kendala lainnya adalah masih banyaknya penyelenggara pelayanan publik baik di pusat maupun daerah yang belum mengakomodir layanan publiknya dengan fasilitas internet. Terutama pada institusi pusat dengan unit pelaksana teknisnya dan juga dengan institusi lain dengan item pelayanan yang sama (G2G= government to Government). Dengan kata lain hal ini belum terkoordinir dengan baik dan masih kuatnya kepentingan di masing-masing sektor.
2.5 Solusi
1.      Mensinkronkan target-target pembangunan nasional dalam sektor telematika dengan beberapa program e-gov yang akan dilaksanakan di seluruh lembaga dan departemen. Langkah ini sekaligus sebagai proses evaluasi program e-gov yang pernah dijalankan di semua tingkatan.
2.      Meningkatkan pemahaman masyarakat, pelaku ekonomi swasta, termasuk pejabat pemerintahan atas potensi yang dapat disumbangkan program e-gov dalam mencapai target pembangunan nasional dan sektor telematika.
3.      Menyelesaikan berbagai program utama e-gov yang belum berhasil dilaksanakan, dan menyusun prioritas program e-gov yang dapat menciptakan lapangan kerja serta membantu penegakan praktek good governance dalam berbagai pelayanan publik.
4.      Menambah akses dan jangkauan infrastruktur telematika bagi semua kalangan untuk mengutamakan pemanfaatan e-gov dalam segala aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Termasuk dalam hal ini adalah menetapkan struktur tarif yang transparan dan terjangkau buat semua kalangan. Jika perlu dapat saja diberlakukan diferensiasi tarif untuk semua aplikasi e-gov.
5.      Alokasi dana e-gov perlu ditingkatkan yang disesuaikan dengan tahapan yang telah dicapai. Dana bisa berasal dari APBN / APBD, kerjasama internasional, atau juga dari pihak swasta
6.      Menetapkan hanya beberapa aplikasi e-gov pilihan – sebagai contoh sukses – yang menjadi prioritas pembangunan dan pengembangan sehingga terjadi efisiensi dalam pemberian pelayanan publik.

BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
E- Government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan e-Government dapat diaplikasikan pada legislatifyudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis.
Di Indonesia penerapan e government belum bisa dikatakan bagus hal ini disebabkn karena kendala sepertiketidaksiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana teknologi informasi, serta kurangnya perhatian dari pihak-pihak yang terlibat langsung.

3.2  Saran
Sangat penting diperhatikan agar instansi pemerintah untuk tidak melakukan proses otomatisasi berbagai inefisiensi.Revitalisasi e-gov ini semakin dirasakan perlu ketika kita harus juga mempersiapkan diri menyambut berbagai perkembangan baru dalam globalisasi industri dan perkembangan dunia. Berbagai perkembangan teknologi telematika yang semakin konvergen juga membuat pemerintah harus terus menyiapkan berbagai regulasi dan kebijakan antisipatif dalam penyelenggaraan e-gov di berbagai sektor.

Daftar Pustaka :


Teknologi GPS ( Global Positioning System )

A. Pengertian :
Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi yang memanfaatkan satelit. Penerima GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima di seluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi.
GPS adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS anatara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.
B. Alat
Untuk memanfaatkan GPS, kita harus menggunakan alat penerima GPS (GPS receiver). Tugas alat penerima sinyal GPS adalah mencari tiga atau lebih satelit-satelit ini (dengan cara mendeteksi sinyal yang dipancarkan dari satelit-satelit itu), untuk menentukan jarak setiap satelit dari penerima, dan menggunakan informasi ini untuk menentukan lokasi pengamat yang membawa penerima ini (berdasarkan garis lintang dan bujurnya). Sebagai informasi, sinya GPS ini ditransmisikan dalam frekuensi L Band, yakni pada angka 1575,42 dan 1227,60 Mhz.
C. Cara Kerja
Cara kerja sistem GPS pada dasarnya adalah menentukan jarak antara posisi satelit-satelit GPS pada orbitnya di angkasa luar ke alat penerima GPS. Dengan minimal 4 signal satelit yang diterima pada alat penerima GPS alat penerima GPS tersebut di atas permukaan bumi. Pada saat ini j ada lebih dari 31 satelit dengan 24 satelit aktif GPS yang mengorbit di angkasa luar, tersebar di 6 bidang orbit.
Sinyal yang dipancarkan oleh satelit GPS memuat informasi waktu kapan signal itu dipancarkan dan juga informasi mengenai posisi satelit yang bersangkutan di angkasa luar
Gambaran skema sistim GPS
1. Bagian Kontrol
2. Bagian Angkasa
3. Bagian Pengguna
D. Manfaat
Sistem ini dapat dipakai di segala bidang misalnya :
1.      Militer
2.       Navigasi
3.      Sistem informasi geografis
4.      sistem pelacakan kendaraan
5.      Pemantauan Gempa
E. Perkembangan
GPS Navigasi dan Global Positioning System sering bisa ditemukan di kaca depan mobil atau pada sepeda motor dan sepeda. Teknologi ini sangat populer sehingga sistem pemetaan canggih ini yang lebih baru bahkan mobil yang dirancang dengan GPS dimasukkan sebagai fitur standar. Tapi apa yang banyak orang gagal untuk sadari adalah bahwa GPS mulai sebagai lebih dari perangkat yang digunakan oleh directionally ditantang. GPS Navigasi mulai sebagai sebelum waktu dan menjanjikan peralatan yang dirancang oleh Pemerintah Amerika Serikat untuk militer dan pemerintah menggunakan secara eksklusif. Hari sistem ini mencakup pengoperasian 24 satelit yang terus mengorbit bumi dalam lagu yang sangat tepat. Satelit digunakan untuk berbagai fungsi yang mencakup navigasi, GPS pemetaan dan pelacakan. Dengan bantuan satelit ini yang hanya terlihat pada malam hari kita dapat secara akurat menggambarkan lokasi kami, lokasi orang lain, atau lokasi di mana kita ingin melakukan perjalanan.
Receiver GPS komersial dapat dibagi menjadi empat jenis, berdasarkan pada kemampuan menerima sinyal yakni :
1. Single-frequency code receiver.
2. Single-frequency carrier smoothed code receiver.
3. Single-frequency code and carrier receiver.
4. Dual-frequency receiver.
Single-frequency receiver hanya dapat mengakses gelombang L1 saja sedangkan Dual-frequency receiver dapat mengakses L1 dan L2.
Receiver yg paling sederhana dan sekaligus paling murah adalah single-frequency code receiver. Receiver tipe ini hanya menggunakan data C/A saja dan merupakan receiver yang memiliki akurasi paling rendah. Receiver kedua adalah single-frequency carrier smoothed code receiver. Receiver ini juga hanya menggunakan data C/A, bedanya receiver ini menggunakan carrier wave untuk memproduksi kode C/A yang smooth, sehingga memperbaiki resolusi pseudorange sehingga akurasi penentuan posisi-nya menjadi lebih baik. Single-frequency code and carrier receiver memiliki kemampuan untuk menyimpan rawdata kode C/A, P dan juga gelombang pembawa L1 yg memungkinkan penentuan posisi teliti (post-processing technique). Selain itu, kemampuan receiver tipe ini juga meliputi kemampuan dua tipe receiver sebelumnya. Dual-frequency receiver adalah receiver yang paling rumit, canggih, teliti, sekaligus paling mahal. Receiver tipe ini dapat mengamat dan menyimpan rawdata C/A, P, L1 dan L2. Kemampuan menyimpan data L1 dan L2 inilah yang merupakan kelebihan yg memungkinkan kemudahan resolusi ambiguitas fase dengan mengkombinasikan data L1 dan L2 (L1-L2 = wide lane, L1+L2 narrow lane).
Receiver GPS juga dapat dibedakan menurut jumlah channel yang digunakan yang bervariasi dari 1-12 channel. Receiver yang bagus adalah yg memiliki multi channel dimana setiap channel memiliki kemampuan tracking secara kontinu pada setiap satelit yg mengorbit. Saat ini sebagian besar dari receiver yang dijual dipasar memiliki 9-12 channel, baik independen maupun paralel. Hal hal yang harus diperhatikan saat memilih receiver adalah :
1.      Harga
2.      Kemudahan pengoperasian
3.      Konsumsi catu daya
4.      Ukuran dan berat
5.      Memori penyimpan data (internal/eksternal)
6.      Kemampuan interface
7.      Kemampuan mitigasi multipath

Daftar Pustaka :


Selasa, 22 November 2016

Tugas Pengantar Telematika

Sistem Informasi Toko Atom Komputer untuk Mengelola Proses Penjualan dan Pembelian Barang Menggunakan PHP dan Openwave

1. Pendahuluan
Saat ini, persaingan dalam dunia usaha tidak hanya ditemukan dalam bidang industri melainkan dalam berbagai bidang yang salah satunya ada pada sistem kerja untuk mengelola jalannya perusahaan dengan baik. Perusahaan yang belum memiliki sistem kerja yang baik akan mengalami kesulitan untuk bersaing dengan perusahaan lain dan kesulitan – kesulitan yang tidak dapat tertangani dapat menimbulkan berbagai masalah dan kerugian. Toko Atom Komputer yang berlokasi kerja di Bandung dan bergerak dalam bidang penjualan perangkat keras (Hardware) komputer melakukan perubahan dari cara – cara pengelolaan data manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Ini merupakan faktor penting yang dapat mendukung sistem kerja. Aplikasi yang dibangun menangani proses pengelolaan pembelian maupun penjualan. Selain itu, aplikasi akan memberikan kemudahan dalam melihat berbagai laporan di manapun dan kapanpun untuk menunjang mobilitas kerja yang tinggi. Keunggulan lainnya, aplikasi akan membantu pemilik untuk mendapatkan data dan informasi setiap bulannya berkaitan dengan data penjualan barang-barang yang menghasilkan keuntungan besar dan juga barang-barang yang memiliki kuantitas penjualan terbanyak.

2. Entity Relationship Diagram (ERD)
merupakan desain diagram relasional entitas aplikasi untuk Toko Atom Komputer.

3. Data Flow Diagram (DFD)
 merupakan diagram aliran data yang dimulai dari level 0. DFD level 0 menggambarkan suatu proses dari system informasi Toko Atom Komputer yang memiliki 3 entitas utama yaitu admin, konsumen dan owner.

Kemudian untuk DFD level 1,  menjelaskan 9 proses yang terdapat dalam aplikasi:
Proses pertama adalah proses penjualan. Pada proses ini admin akan memasukkan data pembelian yang dilakukan oleh kemudian akan diproses di SI Atom.Setelah itu pembelian yang telah dilakukan akan di simpan dalam database.
Proses yang kedua adalah proses pembelian, pada proses ini admin memasukkan data dari pembelian yang sudah dilakukan oleh toko atom komputer. Otomatis dengan memasukkan data pembelian, stok barang akan bertambah.
Proses yang ketiga adalah proses supplier, dalam proses ini admin memasukkan semua data yang berhubungan dengan supplier dari toko atom komputer.
Proses yang keempat adalah proses laporan. Dalam proses ini admin dan pemilik akan mendapat laporan data yang sudah disimpan dan diolah oleh aplikasi ini.
Proses yang kelima adalah proses login.Pada proses ini admin dan konsumen akanmengirimkan data admin / data konsumen kemudian akan diproses di SI Atom.Setelah itu akan muncul status dari login tersebut.
Proses yang keenam adalah proses register, pada proses ini adminmemasukkan data dari konsumen yang akan menjadi Member di atom komputer, seperti id_konsumen, password konsumen, nama konsumen,alamat, telepon konsumen dan email dari konsumen.
Proses yang ketujuh adalah proses data, admin dapat mengelola tiga data yang disimpan dalam database Atom Komputer, yaitu data kategori, data barang, dan data konsumen. Pada proses ini admin dapat menambah, menghapus, mengubah, mencari dan melihat dari ketiga data tersebut.
Proses yang kedelapan adalah proses tampilan konsumen. Dalam proses ini dijelaskan proses konsumen dalam melihat kategori kemudian memilih barang setelah itu mengorder barang yang diinginkan. Pada saat itu data transaksi akan tersimpan dalam database.
Proses yang kesembilan adalah proses admin. Dalam proses ini dijelaskan proses penambahan admin, pengubahan data admin dan juga penghapusan data admin.

4. Hasil Tercapai
Setelah melakukan Login, pengguna akan menuju ke halaman home / halaman utama dimana pengguna akan diperlihatkan pada beberapa menu yang terdapat dalam Link List yang berada pada bagian kiri. Pengguna dapat berpindah ke halaman yang terdapat dalam Link List tersebut dengan memilih setiap link atau halaman yang akan dituju.

Pada menu register, admin dapat mendaftarkan user untuk menjadi pelanggan Atom Komputer. Semua field harus diisi dengan benar dan lengkap. ID User dan password dipakai untuk login pada aplikasi mobile. Alamat diperlukan untuk mengantar barang yang dipesan.

Pada saat admin menekan tombol Data, maka akan muncul semua Data Barang yang sudah tersimpan di dalam database.Untuk menghapus data barang, administrator dapat menekan tombol hapus yang berada di sebelah kanan barang yang akan dihapus. Setelah menekan tombol hapus, maka akan muncul konfirmasi apakah barang tersebut akan dihapus. Untuk memasukkan data penjualan, administrator harus menekan menu Penjualan yang ada di menu sebelah kiri. Kemudian akan muncul semua data barang yang ada dalam Toko Atom Komputer. Admin juga dapat mengurutkan data barang menurut Nama, Harga Tertinggi dan Harga Terendah. Administrator juga dapat mencari barang menurut kategori yang sudah tersedia di menu sebelah kiri atau pun mencari sesuai merek atau nama dalam form cari.

Laporan penjualan akan menampilkan seluruh transaksi penjualan yang sudah disimpan dalam database. Laporan penjualan dapat dilihat berdasarkan Id_Transaksi, Konsumen, dan juga Kategori.

Laporan pembelian akan menampilkan seluruh pembelian yang sudah disimpan dalam database. Laporan pembelian dapat dilihat berdasarkan Id_Pembelian, Supplier, Kategori.

Dalam laporan stok, akan ditampilkan nama_barang dan juga stok yang masih tersedia di dalam gudang. Admin juga dapat mencari barang sesuai dengan kategori yang sudah ada di menu sebelah kanan ataupun mencari merek atau nama dari barang tersebut.

Berikut ini akan dibahas mengenai aplikasi mobile yang dihasilkan. Pada saat pertama kali masuk, user akan dihadapkan pada menu login. User harus memasukkan username dan password dengan benar, jika username dan password sudah benar. Maka user dapat masuk ke halaman index. Di halaman index, terdapat 5 menu laporan yang dapat dilihat oleh user, yaitu Laporan Penjualan, Laporan Pembelian, Laporan Keuntungan, Laporan Barang Laku, Laporan stok.

 dapat menyajikan informasi tentang keuntungan yang diperoleh kepada pemilik sesuai tanggal yang diinginkan oleh pemilik tersebut. Pertama kali user dapat menentukan tanggal yang hendak dicari, kemudian klik Cari. Setelah itu akan berganti ke halaman Total Profit. Jika user ingin kembali ke halaman sebelumnya, user dapat menekan tombol Back.

dapat dipergunakan oleh user untuk melihat stok barang. User dapat mencari nama barang sesuai dengan merek atau pun namanya. Setelah itu user dapat menekan tombol cari. Setelah itu user akan diperlihatkan semua barang yang masuk dalam kategori yang dicari user sebelumnya.

5. Kesimpulan dan Saran
Aplikasi ini membantu administrator dalam pengelolaan pembelian, pengelolaan barang, transaksi penjualan, pembelian dari supplier. pada aplikasi ini juga dapat Memberi penanganan langsung kepada pengguna jika salah memasukkan data. Dengan adanya aplikasi ini, pemilik dapat melihat laporan dengan lebih cepat tanpa harus menunggu laporan lengkap dari administrator. dapat menggunakan barcode untuk menangani dan mencatat pemasukan dan pengeluaran barang, sehingga data barang dan jumlah stok menjadi tepat dan akurat.

6. Daftar Pustaka
[1]. Irawan, Taufik. (2002). Sistem Informasi, Accessed at September 2007 http://kamii_yogyakarta.tripod.com/SI.htm
[2]. Komponen Sistem Informasi, Published at Januari 2007, Accessed at September 2007 . Tersedia: http://sisteminformasi.wordpress.com/2007/01/23/komponen-sisteminformasi/
[3]. Simarmata, Janner. (2006). “Aplikasi Mobile Commerce Menggunakkan PHP dan MySQL”. Yogyakarta: Andi.
[4]. PHP 5 Manual, PHP Documentation Group, 2007.
[5]. Digital Signature dengan WAP Identity Module. Tersedia :www.cert.or.id/~budi/courses/ec7010/dikmenjur/made-report.pdf
[6]. Hakim, Lukmanul. (2008). “Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP”, Lokomedia.
[7]. Suteja, Bernard Renaldy dan Agus Prijono,dkk. (2005). Mudah dan Cepat Mengatasi Pemrograman Web. Bandung: Penerbit Informatika.
[8]. Prasetyo, Didik Dwi. (2006). 101 Tip dan Trik Pemrograman PHP; Penerbit PT Elex Media Komputindo.

Tugas Pengantar Telematika

Sistem Informasi Toko Atom Komputer untuk Mengelola Proses Penjualan dan Pembelian Barang Menggunakan PHP dan Openwave

1. Pendahuluan
Saat ini, persaingan dalam dunia usaha tidak hanya ditemukan dalam bidang industri melainkan dalam berbagai bidang yang salah satunya ada pada sistem kerja untuk mengelola jalannya perusahaan dengan baik. Perusahaan yang belum memiliki sistem kerja yang baik akan mengalami kesulitan untuk bersaing dengan perusahaan lain dan kesulitan – kesulitan yang tidak dapat tertangani dapat menimbulkan berbagai masalah dan kerugian. Toko Atom Komputer yang berlokasi kerja di Bandung dan bergerak dalam bidang penjualan perangkat keras (Hardware) komputer melakukan perubahan dari cara – cara pengelolaan data manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Ini merupakan faktor penting yang dapat mendukung sistem kerja. Aplikasi yang dibangun menangani proses pengelolaan pembelian maupun penjualan. Selain itu, aplikasi akan memberikan kemudahan dalam melihat berbagai laporan di manapun dan kapanpun untuk menunjang mobilitas kerja yang tinggi. Keunggulan lainnya, aplikasi akan membantu pemilik untuk mendapatkan data dan informasi setiap bulannya berkaitan dengan data penjualan barang-barang yang menghasilkan keuntungan besar dan juga barang-barang yang memiliki kuantitas penjualan terbanyak.

2. Entity Relationship Diagram (ERD)
merupakan desain diagram relasional entitas aplikasi untuk Toko Atom Komputer.

3. Data Flow Diagram (DFD)
 merupakan diagram aliran data yang dimulai dari level 0. DFD level 0 menggambarkan suatu proses dari system informasi Toko Atom Komputer yang memiliki 3 entitas utama yaitu admin, konsumen dan owner.

Kemudian untuk DFD level 1,  menjelaskan 9 proses yang terdapat dalam aplikasi:
Proses pertama adalah proses penjualan. Pada proses ini admin akan memasukkan data pembelian yang dilakukan oleh kemudian akan diproses di SI Atom.Setelah itu pembelian yang telah dilakukan akan di simpan dalam database.
Proses yang kedua adalah proses pembelian, pada proses ini admin memasukkan data dari pembelian yang sudah dilakukan oleh toko atom komputer. Otomatis dengan memasukkan data pembelian, stok barang akan bertambah.
Proses yang ketiga adalah proses supplier, dalam proses ini admin memasukkan semua data yang berhubungan dengan supplier dari toko atom komputer.
Proses yang keempat adalah proses laporan. Dalam proses ini admin dan pemilik akan mendapat laporan data yang sudah disimpan dan diolah oleh aplikasi ini.
Proses yang kelima adalah proses login.Pada proses ini admin dan konsumen akanmengirimkan data admin / data konsumen kemudian akan diproses di SI Atom.Setelah itu akan muncul status dari login tersebut.
Proses yang keenam adalah proses register, pada proses ini adminmemasukkan data dari konsumen yang akan menjadi Member di atom komputer, seperti id_konsumen, password konsumen, nama konsumen,alamat, telepon konsumen dan email dari konsumen.
Proses yang ketujuh adalah proses data, admin dapat mengelola tiga data yang disimpan dalam database Atom Komputer, yaitu data kategori, data barang, dan data konsumen. Pada proses ini admin dapat menambah, menghapus, mengubah, mencari dan melihat dari ketiga data tersebut.
Proses yang kedelapan adalah proses tampilan konsumen. Dalam proses ini dijelaskan proses konsumen dalam melihat kategori kemudian memilih barang setelah itu mengorder barang yang diinginkan. Pada saat itu data transaksi akan tersimpan dalam database.
Proses yang kesembilan adalah proses admin. Dalam proses ini dijelaskan proses penambahan admin, pengubahan data admin dan juga penghapusan data admin.

4. Hasil Tercapai
Setelah melakukan Login, pengguna akan menuju ke halaman home / halaman utama dimana pengguna akan diperlihatkan pada beberapa menu yang terdapat dalam Link List yang berada pada bagian kiri. Pengguna dapat berpindah ke halaman yang terdapat dalam Link List tersebut dengan memilih setiap link atau halaman yang akan dituju.

Pada menu register, admin dapat mendaftarkan user untuk menjadi pelanggan Atom Komputer. Semua field harus diisi dengan benar dan lengkap. ID User dan password dipakai untuk login pada aplikasi mobile. Alamat diperlukan untuk mengantar barang yang dipesan.

Pada saat admin menekan tombol Data, maka akan muncul semua Data Barang yang sudah tersimpan di dalam database.Untuk menghapus data barang, administrator dapat menekan tombol hapus yang berada di sebelah kanan barang yang akan dihapus. Setelah menekan tombol hapus, maka akan muncul konfirmasi apakah barang tersebut akan dihapus. Untuk memasukkan data penjualan, administrator harus menekan menu Penjualan yang ada di menu sebelah kiri. Kemudian akan muncul semua data barang yang ada dalam Toko Atom Komputer. Admin juga dapat mengurutkan data barang menurut Nama, Harga Tertinggi dan Harga Terendah. Administrator juga dapat mencari barang menurut kategori yang sudah tersedia di menu sebelah kiri atau pun mencari sesuai merek atau nama dalam form cari.

Laporan penjualan akan menampilkan seluruh transaksi penjualan yang sudah disimpan dalam database. Laporan penjualan dapat dilihat berdasarkan Id_Transaksi, Konsumen, dan juga Kategori.

Laporan pembelian akan menampilkan seluruh pembelian yang sudah disimpan dalam database. Laporan pembelian dapat dilihat berdasarkan Id_Pembelian, Supplier, Kategori.

Dalam laporan stok, akan ditampilkan nama_barang dan juga stok yang masih tersedia di dalam gudang. Admin juga dapat mencari barang sesuai dengan kategori yang sudah ada di menu sebelah kanan ataupun mencari merek atau nama dari barang tersebut.

Berikut ini akan dibahas mengenai aplikasi mobile yang dihasilkan. Pada saat pertama kali masuk, user akan dihadapkan pada menu login. User harus memasukkan username dan password dengan benar, jika username dan password sudah benar. Maka user dapat masuk ke halaman index. Di halaman index, terdapat 5 menu laporan yang dapat dilihat oleh user, yaitu Laporan Penjualan, Laporan Pembelian, Laporan Keuntungan, Laporan Barang Laku, Laporan stok.

 dapat menyajikan informasi tentang keuntungan yang diperoleh kepada pemilik sesuai tanggal yang diinginkan oleh pemilik tersebut. Pertama kali user dapat menentukan tanggal yang hendak dicari, kemudian klik Cari. Setelah itu akan berganti ke halaman Total Profit. Jika user ingin kembali ke halaman sebelumnya, user dapat menekan tombol Back.

dapat dipergunakan oleh user untuk melihat stok barang. User dapat mencari nama barang sesuai dengan merek atau pun namanya. Setelah itu user dapat menekan tombol cari. Setelah itu user akan diperlihatkan semua barang yang masuk dalam kategori yang dicari user sebelumnya.

5. Kesimpulan dan Saran
Aplikasi ini membantu administrator dalam pengelolaan pembelian, pengelolaan barang, transaksi penjualan, pembelian dari supplier. pada aplikasi ini juga dapat Memberi penanganan langsung kepada pengguna jika salah memasukkan data. Dengan adanya aplikasi ini, pemilik dapat melihat laporan dengan lebih cepat tanpa harus menunggu laporan lengkap dari administrator. dapat menggunakan barcode untuk menangani dan mencatat pemasukan dan pengeluaran barang, sehingga data barang dan jumlah stok menjadi tepat dan akurat.

6. Daftar Pustaka
[1]. Irawan, Taufik. (2002). Sistem Informasi, Accessed at September 2007 http://kamii_yogyakarta.tripod.com/SI.htm
[2]. Komponen Sistem Informasi, Published at Januari 2007, Accessed at September 2007 . Tersedia: http://sisteminformasi.wordpress.com/2007/01/23/komponen-sisteminformasi/
[3]. Simarmata, Janner. (2006). “Aplikasi Mobile Commerce Menggunakkan PHP dan MySQL”. Yogyakarta: Andi.
[4]. PHP 5 Manual, PHP Documentation Group, 2007.
[5]. Digital Signature dengan WAP Identity Module. Tersedia :www.cert.or.id/~budi/courses/ec7010/dikmenjur/made-report.pdf
[6]. Hakim, Lukmanul. (2008). “Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP”, Lokomedia.
[7]. Suteja, Bernard Renaldy dan Agus Prijono,dkk. (2005). Mudah dan Cepat Mengatasi Pemrograman Web. Bandung: Penerbit Informatika.
[8]. Prasetyo, Didik Dwi. (2006). 101 Tip dan Trik Pemrograman PHP; Penerbit PT Elex Media Komputindo.

Rabu, 12 Oktober 2016

Tugas Pengantar Telematika (ARSITEKTUR TELEMATIKA)

ARSITEKTUR TELEMATIKA
Menurut kamus istilah arsitektur dapat diartikan sebagai struktur desain komputer dan semua rinciannya, seperti sistem sirkuit, chip, bus untuk ekspansi slot, BIOS dan sebagainya. Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur, adalah:
  1. Arsitektur sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap. Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin bahwa perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
  2. Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
  3. Arsitektur data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
Dengan kemajuan teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi atau lebih dikenal dikenal dengan istilah Telematika atau dalam istilah asingnya ICT (Information and Communication Technology) menawarkan sesuatu yang pada awal perkembangan komputer sangatlah mahal yaitu mini komputer, workstation dan personal komputer yang memiliki kemampuan setara mainframe dengan harga yang jauh lebih murah.
Hal itu mendorong munculnya paradigma baru dalam pemrosesan data yaitu apa yang disebut Distributed Processing dimana sejumlah komputer mini komputer, workstation atau personal komputer menangani semua proses yang didistribusikan secara phisik melalui jalur jaringan komunikasi.
Salah satu bentuk dari distributed processing adalah arsitektur client-server. MenurutWikipedia, klien-server atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server. Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen client juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponenclient dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesinserver, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki olehserver. Komponen server akan menerima request dari clinet, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada clientClientpun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

Arsitektur Mainframe
Pada arsitektur ini, terdapat sebuah komputer pusat (host) yang memiliki sumber daya yang sangat besar, baik memori, processor maupun media penyimpanan. Mainframe menyediakan sedikit waktu dan sebagian memorinya untuk setiap pemakai (user), kemudian berpindah lagi kepada pemakain lain, lalu kembali kepemakai yang pertama. Perpindahan ini tidak dirasakan oleh pemakai, seolah-olah tidak ada apa-apa. Jenis komputer ini memiliki suatu Central Processing Unit, Storage Device yang agak besar (kira-kira sebesar 2 lemari pakaian) dan ditempatkan pada tempat tersendiri. Peralatan CPU dan Storage tersebut dihubungkan dengan banyak terminal yang terdiri dari keyboard dan monitor saja. Melalui komputer terminal, pengguna mengakses sumber daya tersebut. Komputer terminal hanya memiliki monitor/keyboard dan tidak memiliki CPU. Semua sumber daya yang diperlukan terminal dilayani oleh komputer host. Model ini berkembang pada akhir tahun 1980-an.
Arsitektur File Sharing
Pada arsitektur ini komputer server menyediakan file-file yang tersimpan di media penyimpanan server yang dapat diakses oleh pengguna. Arsitektur file sharingmemiliki keterbatasan, terutama jika jumlah pengakses semakin banyak serta ukuran file yang di shaing sangat besar. Hal ini dapat mengakibatkan transfer data menjadi lambat. Model ini populer pada tahun 1990-an.
Arsitektur Client/Server
Karena keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah arsitektur client/server. Dengan arsitektur ini, query data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karena yang ditransfer bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query tersebut. RPC (Remote Procedure Calls) memegang peranan penting pada arsitektur client/serverClient server dapat dibedakan menjadi dua, yaitu model Two-tier dan Three-tier.
Model Two-tier
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client(yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen tersebut yaitu :
  1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
  2. Manajemen Proses.
  3. Database.
Model Three-tier
Pada model ini disisipkan satu layer tambahan diantara user interface tier dan database tier. Tier tersebut dinamakan middle-tier. Middle-Tier terdiri dari bussiness logic dan rules yang menjembatani query user dan database, sehingga program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier. Dengan adanya server middle-tier ini, beban database server berkurang. Jika query semakin banyak dan/atau jumlah pengguna bertambah, maka server-server ini dapat ditambah, tanpa merubah struktur yang sudah ada. Ada berbagai macam software yang dapat digunakan sebagai server middle-tier. Contohnya MTS (Microsoft Transaction Server) dan MIDAS.

Contoh kasus :

Dampak Gadget Pada Anak Usia Dini
            Masa kecil adalah masa yang indah untuk mengenal dunia, untuk belajar berinteraksi secara langsung dan mengalami berbagai pertumbuhan. Berbagai interaksi face to face sangat dibutuhkan dalam perkembangan anak, sehingga nantinya, ia tidak mengalami kesulitan pada saat bersosialisasi dengan teman atau orang lain. Jika dari kecil manusia sudah terlalu banyak bergantung dengan gadget dan minim interaksi langsung, maka anak tersebut nantinya akan merasakan berbagai kendala dalam berinteraksi sosial.
            Beberapa tahun yang lalu gadget hanya banyak di pakai oleh para pembisnis dari kalangan menengah ke atas. Namun pada zaman sekarang, gadget tidak hanya dipakai oleh para pembisnis saja, banyak para remaja bahkan anak-anak pun telah banyak menggunakan gadget. Gadget memiliki fitur menarik yang ditawarkan dan seringkali membuat anak-anak cepat akrab dengannya. Anak-anak pun sekarang makin banyak menggunakan gadget hanya untuk memainkan game.
            Tak perlu cemas bila anak suka bermain gadget. Yang penting, terapkan aturan sejak dini dan perlakukan gadget sebagai alternatif sarana pembelajaran yang berbeda. Dan peran orang tua sangat penting dalam perkembangan teknologi yang sangat maju di zaman sekarang ini. Karena fasilitas yang disediakan oleh gadget tidak hanya menimbulkan dampak positif tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif juga.
      Berikut merupakan dampak negatif yang  terjadi pada anak akibat pengaruh gadget:
a.       Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang diperolehnya sehingga menganggap bahwa apa yang dibacanya di internet adalah pengetahuan yang terlengkap dan final.
b.       Kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan, maka generasi mendatang berpotensi untuk menjadi generasi yang tidak tahan dengan kesulitan.
c.       Kemajuan teknologi juga berpotensi mendorong anak untuk menjalin relasi secara dangkal.
d.       Mengalami penurunan konsentrasi.
e.       Mempengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan.
f.        Malas menulis dan membaca.
g.       Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi Ekternal dan internal.

Daftar Pustaka